Mata ku sembab, menangisi mu
Setiap kali mengingat mu , sama saja mengundang air mata membasahi pipi ku
Pertemuan kita yang indah memang tak seindah cerita akhirnya
Aku masih menyimpan barang pemberian mu
Menyekap mereka dalam kardus agar aku tak lagi melihatnya
Bahkan aku masih memikirkanmu saat ku tahu kau tak lagi memikirkan ku
Semudah itu kau datang
Semudah itu kau tinggalkan
Semudah itu kau mengendalikan hatiku
Semudah itu kau merusak dan mengobrak-abriknya
Jangan tanyakan mengapa hingga saat ini aku masih merindukanmu
Mengapa dalam rentan waktu tanpa mu , aku merasa perasaan ku mati seketika
Aku tak dapat membedakan mana tangis dan mana tawa
Mana amarah dan mana cinta yang membucah
Dunia semakin terlihat gelap di mata ku
Bagaimana aku bisa merasa tersiksa jika ku tahu, kau bahagia bersama dia ?
Mustahil bagi ku
Mengosongkan otak kiri dan kanan ku
Hingga tak ada lagi kamu yang mengisinya
Sulit bagi ku
Saat harus membunuh masa lalu
Masa dimana ada kamu
Hanya ada kamu
*Ini ceritanya kak dwitasari, penulis buku raksasa dari jogja, keren*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar